BOULDERING
dianggap sebagai bentuk murni dari olah raga panjat tebing yaitu
memanjat problem/ rute pendek yang kebanyakan enggak terlalu tinggi
(sekitar 3m) tanpa tali pengaman. Biasanya rutenya horisontal/
menyamping. Pengaman yang digunakan biasanya crash pad atau matras empuk
supaya pada saat jatuh atau kaki medarat tidak sakit/ terluka.
BUILDERING
Hampir sama dengan bouldering hanya saja arena pemanjatan bukannya
tebing alam melainkan konstruksi buatan manuasia yang dibangun bukan
untuk tujuan olah raga panjat tebing seperti gedung bertingkat,
jembatan, tower, tiang dll.
TOPROPING
Pemanjatan dengan tali pengaman yang bisa diibaratkan dengan tali timba
disumur. Ember dianggap sebagai pemanjat, penimba dianggap sebagai
pembelay sedangkan katrol dianggap sebagai jangkar pengaman (anchor)
yang berada di puncak tebing. Pada saat pemanjat mulai memanjat tali
yang mengambang/terulur (slack) ditarik oleh pembelay sehingga jika
pemanjat jatuh dia enggak akan jatuh ketanah melainkan menggantung
seperti ember timba yang menggantung ditengah sumur. Setelah pemanjat
sampai dipuncak, pembelay mengulurkan tali untuk menurunkan si pemanjat
ke tanah.
LEAD CLIMBING
ada dua macam yaitu Sport Climbing dan Traditional (Trad) Climbing.
Berbeda dengan toproping dimana tali pengaman terikat ke pemanjat dan
mengulur ke karabiner di puncak tebing dan kembali ke bawah terikat pada
belayer, pada lead climbing tali tidak menjulur ke jangkar pengaman di
puncak tebing melainkan dari belayer langsung ke pemanjat. Pada saat
pemanjat mulai memanjat si belayer mengulurkan tali, kemudian pada
interval ketinggian tertentu (misalnya setiap 3 meter) pemanjat terus
memasang alat pengaman, jika dia jatuh maka belayer akan mengunci tali
pengaman dan pemanjat akan menggantung pada tali yang mengulur keatas ke
alat pengaman terakhir yang dia pasang.
Perbedaan dari Sport dan Trad Climbing yaitu dari rute pemanjatan.
Pada Sport climbing rute yang dipanjat umumya di bolted artinya pada
interval ketinggian tertentu ada besi berlubang (hanger) yang
dipasang/ditempel (menggunakan mur dan juga kadang lem) pada dinding
tebing. Pemanjat harus membawa beberapa quickdraws (sepasang karabiner
yang diikat oleh sling/tali nylon kuat).Si pemanjat mengklip satu
karabiner di quickdraw tsb pada bolt yang ada didinding tebing dan
kemudian mengklip tali pengaman pada karabiner yang lain.
Sedangkan pada Trad Climbing, dinding tebing benar2 bersih dari bolts
dan hangers, enggak ada pengaman buatan yang dipasang pada dinding.
Biasanya dilakukan oleh dua orang. Si pemanjat harus membawa alat
pengaman sendiri dan memasangnya pada saat memanjat. Ketika tali sudah
hampir habis pemanjat pertama membuat stasiun belay untuk membelay
pemanjat kedua. Pemanjat kedua yang sebelumnya membelay pemanjat pertama
mulai memanjat tebing dan membersihkan (mengambil kembali) alat
pengaman yang dipasang di dinding tebing oleh pemanjat pertama. Alat
pengaman yang digunakan pada Trad Climbing ini bisa berupa friends/
cams, nuts, tricams, hexagon, bigbro dll. Peralatan ini mahal dan enggak
bisa sedikit, kamu harus memiliki beberapa set yang terdiri dari
berbagai ukuran untuk bisa memanjat rute dengan aman dan baik. Beberapa
set ini kemudian biasa disebut RACK (baca: rak).
FREE SOLO
yaitu kategori panjat tebing yang dilakukan sendirian (tanpa partner)
pada tebing tinggi tanpa tali pengaman. Alat yang dipakai hanya sepasang
sepatu panjat tebing dengan kantong berisi kapur. Jenis pemanjatan ini
hanya dilakukan oleh profesional yang sudah bergelut lama dengan tebing.
Pemanjat free solo yang bijak biasanya hanya memanjat rute yang sudah
ia kenal dengan baik dan ia panjat berkali2 dengan pengaman. Dia juga
udah tau betul batas kemampuannya dan enggak pernah memanjat rute yang
dianggapnya sulit. Kalaoupun ia mentok ditengah jalan ia berani mundur
dengan balik turun ke bawah dan bukannya nekat nerusin pemanjatan ke
puncak tebing. Dua free soloer yang sangat terkenal yaitu John Bachar
(USA) dan Peter Croft (Canada).
Semua tipe pemanjatan diatas masuk kedalam golongan FREE CLIMBING
artinya pada saat pemanjatan, pemanjat hanya menggunakan tangan dan kaki
dan tebing panjat untuk naik keatas mencapai akhir rute panjat. Kamu
enggak boleh menarik tali quickdraws, menginjak bolts, menggantung pada
tali pada saat memanjat. Golongan kedua yaitu AID CLIMBING. Aid artinya
alat, dalam golongan ini enggak peduli bagaimana caranya, dengan
berbagai macam alat, bahkan tangga yang terbuat dari tali tambang, kamu
bisa nyampe ke puncak. Yang termasuk dalam kategori ini yaitu:
BIG WALL CLIMBING
Pemanjatan yang biasanya dilakukan berhari2 dengan melakukan kemping di
tebing panjat. Para pemanjat membawa berbagai peralatan yang dapat
mempermudah akses vertikal. Ini tipe panjat tebing yang paling banyak
memerlukan alat, karena bukan saja alat panjat tetapi juga alat kemping
dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar